PERKEMBANGAN PENALARAN DAN FISIK MANUSIA
Ciri
unik manusia adalah mempunyai kemampuan berpikir sejak lahir sampai akhir
hayatnya. Dengan kemampuan berpikirnya, manusia dapat mengembangkan
penalarannya. Lebih dari itu, manusia memiliki akal budi dan kemauan yang
sangat kuat, sehingga manusia dapat mengembangkan ilmu dan teknologi. Namun
demikian, manusia menyadari adanya kekuatan hebat yang mengatur jagat raya ini
sehingga manusia percaya pada agama (homo religieus).
ú
Sifat unik manusia
1.
Organ tubuhnya kompleks
dan sangat khusus, terutama otaknya sehingga manusia merupakan makhluk
cerdas dan bijaksana (homo sapiens).
2.
Mengadakan metabolisme
atau pertukaran zat, yakni ada zat yang masuk dan keluar dari tubuhnya.
3.
Peka terhadap rangsangan,
manusia memberi tanggapan terhadap rangsangan dari luar maupun dari dalam
dirinya.
4.
Memiliki potensi untuk berkembang
biak.
5.
Tumbuh dan Bergerak.
6.
Berinteraksi dengan
lingkungan, contohnya manusia adalah makhluk yang dapat bekerja (homo faber), dapat
berbicara (homo longuens), hidup bermasyarakat (homo socius), berbudaya (homo humanis),
berekonomi (homo aeconomicus), dan dapat menikmati keindahan (homo aesheticus).
7.
Bila tiba masanya
manusia akan mati.
ú
Rasa ingin tahu
Manusia
mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda sekelilingnya, dirinya sendiri,
lapar, haus, benda sekitarnya, bulan, bintang, dan lain sebagainya. Rasa ingin
tahu manusia berkembang untuk memenuhi kebutuhannya. Benda-benda tak hidup
tidak mempunyai rasa ingin tahu. Adapun makhluk hidup tumbuhan dan hewan
dibedakan tingkatannya, tumbuhan memiliki perikehidupan yang sederhana, hewan
memiliki tingkat yang lebih tinggi. Secara umum, makhluk-makhluk hidup memiliki
prinsip sama, antara lain daya gerak, naluri mempertahankan diri, dan
mengembangkan keturunan.
Ciri-ciri
kehidupan tumbuhan antara lain:
1.
Daya gerak untuk
mempertahankan hidupnya, misalnya berkembang ke arah sinar matahari karena
tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk hidup. Tetapi tumbuhan tidak dapat
menghindar dari bahaya yang mengancam.
2.
Naluri mempertahankan diri pada tumbuhan
sederhana, memliki duri atau serbuk gatal.
3.
Naluri mengembangkan
keturunan pasif, misalnya memiliki biji bersayap untuk disebarkan, memiliki
polen yang mudah terbang untuk hinggap di kepala putik.
Ciri-ciri
kehidupan hewan antara lain:
1.
Daya gerak hewan lebih
terlihat, hewan dapat bergerak mencari mangsa atau menghindar dari bahaya yang
mengancam.
2.
Naluri mempertahankan
diri jelas terlihat, baik secara aktif menghindar dari pemangsa maupun secara
pasif memiliki alat pertahanan diri.
3.
Naluri mengembangkan
keturunan aktif, baik dengan membelah diri atau dengan cara kawin (generatif).
ú
Manusia selalu ingin
tahu
Manusia
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu berkembang. Kemampuan
berpikirnya manusia menyebabkan rasa ingin tahunya berkembang. Jawaban terhadap
rasa ingin tahu manusia terhadap segala hal baik tentang dirinya atau alam
semesta akhirnya menjadi ilmu pengetahuan.
Kehidupan
manusia dengan alam dibedakan atas dua tingkat peradaban:
1.
Manusia masih sangat
bergantung pada alam sehingga ada kesan bahwa manusia bagian dari alam. Manusia
tingkat ini disebut manusia alam (natural
man) yang hidupnya bergantung pada pemberian alam (food gathering).
2.
Manusia sudah menguasai
alam sehingga ada kesan bahwa manusia sebagai raja dunia. Manusia tingkat ini
disebut manusia budaya (cultural man)
yang hidupnya dilakukan dengan cara menghasilkan apa yang dibutuhkan (food producing).
ú
Perkembangan alam
pikiran manusia
Pada manusia
purba, tidak semua rasa ingin tahu manusia dapat dijawab, begitupan pada saat
masih kecil, banyak hal yang belum diketahui manusia. Dengan demikian,
perkembangan alam pikiran manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:
1.
Perkembangan alam pikiran manusia
sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya.
2.
Perkembangan alam pikiran manusia
sejak zaman purba hingga saat ini.
§
Perkembangan Fisik, Sifat, dan Pikiran Manusia
ú
Perkembangan fisik manusia
Perkembangan
fisik manusia (normal) dimulai dari pertemuan sel telur dengan sperma di Tuba
Falopii (tempat pembuahan). Secara singkat, mekanisme perkembangan embrio pada
manusia, dapat dicermati melalui tahapan berikut.
1.
Terjadinya fertilisasi/konsepsi (inti sperma + inti
ovum), 24 jam setelah fertilisasi à
zigot.
2.
Lima minggu
terbentuk embrio sebesar 0,25 cm, jantung sudah mulai berdenyut.
3.
Embrio 9 minggu
sepanjang 2,5 cm, mempunyai jari, selaput tipis antar jari, pembuluh darah
tampak jellas, plasenta siap memberi makan, melalui tali umbilical, jantung
sudah terbagi 2 serambi kanan dan kiri.
4.
Embrio 13 minggu
sepanjang 7,5 cm, mulai disebut fetus, mulai menelan dan menendang, semua organ
dan otot telah terbentuk dan mulai berfungsi.
5.
Fetus
18 minggu mempunyai
panjang 14 cm, dilapisi selaput tebal dan rambut halus (lanugo),
denyut jantung terdengar jelas, ibu merasakan getaran tendangan bayinya.
6.
Fetus 22 minggu
mempunyai panjang 19 cm, berat 340-500 gr, selaput pelindung kulit bayi (vernix
caseosa) mulai terbentuk, dengan USG terlihat fetus mengisap ibu jari.
7.
Fetus 27 minggu
mempunyai panjang 38 cm, alis dan kelopak mata sudah terlihat, paru-paru berisi
cairan amniotic dan mulai berlatih napas, mendengar jika ibu berbicara atau
bernyayi.
8.
Fetus 31 minggu mempunyai
panjang 45 cm, badan sudah normal terbentuk, kuku jari menytupi ujung jari,
mencoba menuju tempat terang.
9.
Fetus bulan ke-8 dengan
berat antara 1,8 – 2,7 Kg., bergerak
dengan kepala ke bawah untuh persiapan kelahiran.
10.
Fetus mendekati
kelahiran dengan berat 2,7 – 4,1 Kg., panjang 48 – 49 cm, gerakannya berkurang
karena mendekati lubang kelahiran.
§
Sumber: http://psikodemia.com, diunduh 14 september
2018; Müller F, O’Rahilly R.2004. Olfactory structures in
staged human embryos. Cells Tissues Organs. 2004; 178(2): 93-116.
ú
Perkembangan sifat dan pikiran
manusia
1.
Masa bayi (0-2 tahun) – periode
sensorimotorik – belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat
indranya.
2.
Masa kanak-kanak (3-5 tahun) –
periode praoperasional – pengungkapan sering menggunakan lambang-lambang.
3.
Masa usia sekolah (6-12 tahun) –
periode operasional nyata – perolehan pengetahuan masih dengan induksi
(pengamatan dan percobaan) walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan
logika.
4.
Masa remaja (13-20 tahun) – periode
operasional formal – perolehan pengetahuan mulai dilakukan secara deduksi dan
mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
5.
Masa dewasa (> 20 tahun) – mampu
berdiri sendiri, mampu mengendalikan perilaku, menempatkan diri sebagai anggota
kelompok, dan merupakan individu yang bertanggung jawab.
§
Sejarah Pengetahuan yang Diperoleh Manusia
ú
Mitos
Pada awal
perkembangan pikiran manusia, banyak rasa ingin tahu manusia yang tidak dapat dijawab.
Sejalan dengan perkembangan jaman, semakin banyak ilmu pengetahuan yang
diperoleh manusia. A. Comte (1798-1857) membagi sejarah perkembangan jiwa
manusia menjadi tiga tahap seperti
berikut.
1.
Tahap teologi atau fiktif.
Manusia
mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dengan selalu
menghubungkan dengan kekuatan gaib.
2.
Tahap filsafat, metafisik atau
abstrak.
Manusia
masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi tidak lagi
menyandarkan diri pada kekuatan gaib, melainkan pada akalnya sendiri.
3.
Tahap positif atau tahap ilmu
Manusia
telah mampu berpikir positif atau ilmiah atas dasar pengetahuan yang telah
dicapai dan dikembangkan melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.
Pada tahap
teologi atau fiktif, manusia menciptakan mitos. Mitos dibedakan atas tiga
macam:
1.
Mitos sebenarnya
Menerangkan
gejala alam dengan mengaitkannya dengan tokoh atau dewa dewi.
2.
Cerita rakyat
Mengisahkan
peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat dengan mengaitkannya
dengan seorang tokoh.
3.
Legenda
Cerita yang
mengaitkan seorang tokoh dengan suatu lingkungan.
ú
Zaman purba
Pengetahuan
berasal dari kemampuan mengamati, membeda-bedakan, dan dari hasil percobaan
yang sifatnya coba-coba. Semua pengetahuan diterima tanpa tahu sebab dan
akibatnya.
ú
Pengetahuan yang berkembang zaman
Babylonia (600-200 SM)
Banyak ahli
berasal dari Babylonia. Sebagian pengetahuan berasal dari pengamatan maupun
pengalaman, setengahnya berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos.
ú
Pengetahuan di zaman pertengahan
Zaman ini
ilmu pengetahuan berkembang di Timur Tengah. Banyak dikembangkan metode
eksperimen yang memungkinkan perluasan bidang kedokteran, farmasi, astronomi,
kimia, dan biologi
ú
Pengetahuan di zaman modern
Banyak
penemuan yang mengubah pola pikir sebelumnya, terutama dengan penemuan empiris
yang didukung oleh alat bantu yang lebih baik.
Sumber:
Dewiki, S., Hardini, SYPK
2010.
Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta. Universitas Terbuka
0 comments:
Post a Comment